ya kembali dengan cerita dimana pada saat logika dan perasaan bertempur untuk menentukan pilihan jalan keluar yang terbaik untuk semua pihak, sebenernya saya bosan untuk berbagi tentang masalah ini, tapi ya apa boleh buat, saya hanya ingin berbagi aja hahha
di mulai pada hari kamis di sebuat perempatan buah batu, saya menjalani kehidupan seperti biasa dimana kemacetan menjadi sahabat para pemakai jalan di pagi itu, tanpa sengaja pas-pasan bareng temen dan akhirnya saya jalan bareng dengannya dengan motor yang berbeda tapi satu merk (engga penting jg sih)
sebuah percakapan yang cukup biasa aja antara kita berdua di jalan, ya kita sebenernya kami sedang ngomongin pasangan masing-masing (emang punya ya? ya walaupun unreal tp saya tetap respect terhadap keberadaannya) masalah yang cukup pelik yang mungkin bisa saya gambarkan, ya sangat sulit untuk menyeritakan dari awal sampai akhir tapi ya seenggaknya saya bisa nangkep apa yang bisa saya pelajari dan saya renungi dalam penyikapan masalah saya akhir-akhir ini.
sebuah pelajaran yang bisa saya ambil mungkin dari cara berpikir saya yang emang dari lahir dan hidup dengan cara egois, sulit banget buat mengerti perasaan orang, tapi emang sulit banget buat ngilangin sikap yang emang udah ngedarah daging banget di pikiran saya, oke saya terima penilaian orang mengenai itu, tp kalau misalnya kita tidak bersikap egois apakah itu bisa menyelesaikan semuanya? hmmm sulit
keluhan yang dia omongin ke saya emang mungkin sangat universal di rasakan laki-laki lain, masalah mengenai masa lalu dan penilaian buruk seorang wanita terhadap seorang laki-laki, apapun yang kita kerjakan (dalam konteks ini para lelaki) kalau misalnya hal itu tidak sekehendak dan sejalan dengan mereka (dalam konteks ini wanita) maka apapun yang kita lakukan adalah perbuatan yang salah, ya mungkin gak semua laki-laki dan perempuan beranggepan seperti itu, tapi dari pengalaman dan cerita dari beberapa orang begitulah keadaannya
kalau dipikir-pikir apa kita selalu membuat mereka menangis?membuat mereka merasa engga nyaman sama kita? engga kan? kenapa mereka selalu menganggap kita ini sangat terpaku dengan masa lalu kita (walupun memamng sulit untuk beberapa orang untuk melupakan masa lalunya) apa kita engga pernah membuat mereka tertawa? mengapa penilaian buruk itu selalu sepaket dengan teman-teman di sekitar kita? seburuk-buruknya seseorang jika dia sayang terhadap pasangannya engga akan pernah punya niat buat ngerusak pasangannya ....
mungkin tulisan kali ini bisa dibilang keras dan mungkin bakal menyulut kontroversi beberapa pihak seperti tulisan saya yang terdahulu, tapi inilah fakta yang saya temukan selama ini, yang saya dan kalian rasakan, sulit untuk menerima semua ini memang tapi ya selama kita masih bisa handle semuanya buat apa kita mengeluh? kita jalanin saja hidup ini dengan penuh kebahagian dan kedamaian
terkadang emang kita sangat sedang dibutuhkan seseorang, terkadang jg kita sangat dicampakan seseorang, mungkin dengan mengedepankan perasaan, mereka akan bertindak semoodnya mereka, sedangkan kita yang diberi kelebihan bertindak sesuai logika mungkin bakalan ngadepin semuanya take it easy aja, apa sih yang mau diharapkan dari hal yang belum jelas kayak gini? tapi kita jg seenggaknya gunakan sedikit perasaan kita untuk menghadapi semuanya walupun ujung-ujungnya engga sesuai harepan ya tidak apalah hahaha
tapi terkadang mengalah dalam menghadapi masalah bukan penyelesaian terbaik loh, menurut saya mengalah itu hanya untuk lari dari masalah, kalau misalnya bener ya bener, engga usah ngelembek dan ngerasa paling bersalah menurut saya mah hahahha
oke last nih, saya berharap dengan tulisan ini kita bisa saling mengerti buat hal beginian, kita udah (cukup) dewasa buat ngertiin hal ini kawan, so keep sprit and dream to fighting this world !!!
for all your life, laugh, love, and lost
Tidak ada komentar:
Posting Komentar